“PELAKSANAAN JUAL BELI RUMAH MELALUI KPR MURABAHAH PADA BRI SYARIAH PEKANBARU (STUDI KASUS PERUMAHAN SIDOMULYO RESIDEN PEKANBARU)”.

Penelitian ini penulis lakukan pada PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru yang beralamat di Jl. Tuanku Tambusai No. 320 Blok A Kota Pekenbaru Propinsi Riau. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu Bagaimana pelaksanaan jual beli rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Murabahah pada PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru, Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan akad murabah dalam Pembiayaan Pembelian Rumah (KPR) di Bank BRI Syariah Pekanbaru. Subjek dari penelitian ini adalah pimpinan dan karyawan PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru Propinsi Riau. Sedangkan objek adalah Pelaksanaan jual beli rumah melalui KPR murabah pada PT. Bank BRI Syarariah Pekanbaru Propinsi Riau. Populasi pada penelitian ini adalah pimpinan dan karyawan PT. Bank BRI Syariah yang berjumlah 23 orang dan yang menjadi sampel yaitu karyawan bagian kredit. Adapun metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode purposive sampel, yaitu pengambilan sampel dengan berdasarkan pertimbangan peneliti yang dianggap representatif dan dipilih secara cermat dengan mengambil orang/objek penelitian yang selektif serta mempunyai ciri-ciri spesifik. Pelaksanaan Kredit Pembelian Rumah (KPR) di Bank Bri Syariah Pekanbaru menggunakan akad murabahah berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor 04/DSN MUI/IV/2000 tentang Murabahah. Akad murabahah yang dimaksud adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih. Segala hal terkait pedoman pelaksanaan Kredit Pembelian Rumah (KPR) tertuang dalam surat perjanjian/akad yang ditanda tangani oleh bank, nasabah dan saksi-saksi yang dilakukan dihadapan notaris. Hambatan-hambatan yang sering muncul adalah adanya cidera janji. Cidera janji yang dilakukan oleh nasabah pada Bank BRI Syariah Pekanbaru terbilang kecil, cidera janji itu berupa keterlambatan pembayaran yang tidak sesuai dengan waktu yang telah disepakati, dalam hal keterlambatan pembayaran nasabah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu nasabah yang terlambat atau tidak memenuhi kewajibannya karena kondisi di luar kehendak nasabah yang terlambat atau tidak memenuhi kewajibannya karena kondisi di luar kehendak nasabah (force majure) dan nasabah yang mampu namun menunda-nunda pembayaranya. Kesimpulan yang penulis peroleh dari penelitian ini adalah dapat diketahui hasil dari pelaksanaan jual beli rumah melalui KPR murabahah pada PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru adalah calon debitur mengajukan aplikasi dengan mengisi formulir Nasabah mengajukan usulan permohonan dan melengkapi syarat-syarat yang terlampir Usulan pembiayaan tersebut lalu diperiksa dan diadili kelayakannya, Hasil analisa keuangan dari sales financing serta analisa dari bagian support pembiayaan tersebut disampaikan kepada bagian komite pembiayaan untuk mendapatkan keputusan mengenai persetujuan atau penolakan atas usulan pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah pengguna dana Bank. Usulan pembiayaan medapatkan persetujuan dari komite pembiayaan, maka selanjutnya diberikan offering letter kepada nasabah untuk dibuat suatu kesepakatan antara pihak Bank dengan nasabah